Jumat, 24 Juli 2015

Life As Directioners


 
Kembali ke awal tahun 2012, saat aku pertama kali mengenal 1d. Dari situ kehidupanku mulai berubah 180°. Aku yang tadinya punya kehidupan yang teratur dan kudet berubah menjadi kehidupan yang agak berantakan, dimulai dari senang begadang bahkan sampai gak tidur demi 1d entah itu untuk baca ff atau nunggu mv baru mereka. Lalu aku yang gak pernah tau tentang konten "dewasa" jadi tau tentang gituan, aku yang gak tahu kehidupan di luar negeri kayak apa jadi aku yang lebih milih tinggal di luar dibanding di indonesia, aku yang bahkan gak punya niatan belajar bahasa asing menjadi pengen untuk belajar banyak bahasa, aku yang gak punya temen diluar negeri jadi punya banyak teman baru di berbagai benua. One Direction benar benar berhasil mengubah kehidupanku dan aku berterimakasih untuk itu, karena diantara semua hal tadi banyak pengalaman baru yang mungkin gak akan aku rasain kalau aku gak gabung di dalam fandom ini. 4 tahun sudah aku ngerasain semua suka duka jadi directioners, dan hampir semuanya lebih ke kata suka dibanding duka. Karena sejauh ini duka yang aku rasain cuma 2, gagal menepati impian nonton konser mereka (gara - gara ujian akhir sekolah yang bertepatan dengan hari konser) dan Zayn yang keluar dari 1d. Selain itu, aku cuma ngerasain suka aja.
    Balik ke awal, aku kenal 1d itu dari televisi. Channel [v] tepatnya. Waktu itu ada acara video scope yang menampilkan beberapa mv 1d. Awalnya aku pikir mereka itu cuma boyband korea karena saat itu sedang booming - boomingnya boyband korea di sekolahku dan 1d juga saat itu belum booming sama sekali di Indonesia. Tapi pas aku baca nama mereka dan melihat wajahnya, ternyata mereka bukan boyband korea. Jujur yang pertama menarik perhatianku itu lagunya, one thing. Habis itu liat wajahnya yang saat itu bikin aku makin tertarik dan Liam dan Zayn yang pertama narik aku buat makin tahu tentang 1d. Mulai dari nama twitter mereka, twitter fanbase mereka di Indonesia (fyi, waktu itu followers fanbase terbesar 1d a.ka onedirection_id cuma 5000an), download mv mereka, dll. Dan seperti yang semua orang di fandom ini bilang, sekali kalian cari tahu tentang 1d kalian gak akan bisa lepas dari mereka. Itu benar. Aku akhirnya gabung di fandom ini sampai sekarang. Kalau dihitung - hitung sudah hampir 4 tahun aku gabung disini. Aku gak pernah menyesal sama sekali suka sama 1d, walaupun banyak yang bilang itu hanya kesukaan sesaat apalagi saat itu 1d kan sedang tenar tenarnya di dunia dengan tampang imut - imutnya dan aku cuma anak smp umur 14 tahun yang masih mudah kebawa arus teman. Padahal, saat itu teman - teman kelasku belum banyak yang tau 1d dan mereka gak ada yang suka dengan 1d (saat itu mereka masih terkena virus bieber, dan aku daridulu memang gak pernah suka dengan bieber hehe). Lihat sekarang, kalau memang itu hanya fase seharusnya aku sudah selesai dong dengan mereka karena aku sekarang sudah 18 tahun dan bukan anak sekolahan lagi? Yang ada, sekarang aku malah berfikir "I can't imagine my life after one direction" . Bayangkan apa yang aku lakuin nanti kalo mereka bubar? Apa yang aku rasain saat itu? Lebih sedihkah dari saat Zayn keluar?. Aneh ya kedengerannya untuk anak 18 tahun bilang gitu hehehe tapi asal kalian tahu, mereka itu adalah pelarianku kalau sedih karena dengan baca berita tentang mereka atau sekedar dengar lagunya aja bisa mengembalikan moodku yang hancur. Jadi sekarang apa yang harus aku persiapkan jika 1d bubar nanti? Karena aku tahu mereka gak akan tetap jadi grup seumur hidup. Hm aku sempat berpikir untuk nyimpen semua hal yang berbau 1d dalam suatu kotak sehingga mudah dicari nantinya. Disana nanti aku simpan semua buku, album, poster dan satu buah hardisk yang berisi semua video mereka yang ada di laptopku. Jadi saat aku besar nanti dan 1d sudah bubar, aku tetap bisa mengenang mereka kan? oh mungkin juga aku bisa mengenalkan mereka ke anak - anakku nanti? haha terlalu jauh itu, tapi bisa saja kan? Nantinya aku akan bilang "Hey lihat ini, kotak ini isinya semua yang berbau tentang one direction. Dulu aku sangat menggilai mereka! Ini Niall, Harry, Liam, Louis dan Zayn"
   Masih banyak rasanya yang ingin aku ceritain tentang hidup sebagai directioners, tapi mungkin aku akan menceritakan salah satunya saja karena terlalu panjang jika akuceritakan semua disini. Jadi salah satu hal penting dari hidup sebagai directioners adalah tiada hari tanpa drama di fandom ini. Asal kalian tahu, kalau kalian menghilang saja sebentar dari fandom ini pasti kalian akan tertinggal jauh. Aku pernah merasakan itu. Waktu itu aku sempat vakum sekitar 10 bulanan dari 1d. Sama sekali mengabaikan mereka. Bukan karena bosan, tapi karena aku sedang kecewa gak bisa nonton konser mereka dan datanglah 5sos sebagai pelarian sesaat. Aku saat itu sama sekali gak tahu apa tentang 1d, kecuali tentang album baru mereka (Aku masih update tentang itu). Tapi akhirnya aku kembali lagi masuk ke fandom ini, itu semua gara - gara hari konser mereka yang semakin dekat. Mana mungkin aku mengabaikan yang itu?! Dan saat perhatianku sudah kembali 100% pada 1d, drama - drama itu muncul dengan cepat. Dimulai dari Zayn yang tiba - tiba meninggalkan tour dengan alasan yang menurutku sangat tidak masuk akal, lalu konser mereka untuk yang pertama kalinya di Jakarta (minus Zayn), sampai di hari yang sama pula dengan hari konser mereka mengumumkan Zayn keluar dari 1d. Itu benar - benar pukulan berat buat fandom ini, tapi aku masih merasa beruntung karena sebelum kejadian ini aku sudah kembali ke fandom. Rasanya lebih sedih kalau itu terjadi saat aku sedang vakum. Saat Zayn keluar, aku sebenarnya sedang belajar untuk ujian akhirku karena malamnya kan aku sibuk dengan konser 1d, tapi nyatanya gara - gara baca status sepupuku yang juga directioners aku malah asik mencari berita itu nyata apa enggak. Dan saat tau itu nyata, semua konsentrasiku hilang memang gak sampai nangis kayak directioners lain tapi aku juga tetap sedih, bahkan saat ujian pun aku gak konsen sama sekali. Setelah masa - masa transisi dengan 4 personil, justru drama itu makin banyak. Tapi yang paling menarik menurutku adalah teori "Zayn Leaving One Direction Is A Publicity Stunt". Setiap hari sampai dengan hari ini, terus bermunculan teori baru tentang kapan tepatnya Zayn kembali ke 1d. Kadang, itu benar - benar mengangkat harapanku, walau aku tahu itu hanya teori yang bahkan belum ada yang terbukti sampai saat ini. Aku sangat - sangat menghargai para pembuat teori itu, karena mereka adalah orang - orang yang teliti, ulet, dan mempunyai jiwa detektif yang tinggi. Itulah salah satu sifat dari para directioners yang aku tahu. Mereka rata - rata adalah orang yang punya selera humor yang baik, memiliki kreativitas yang tinggi (apalagi dalam membuat meme dan ff. tidak perlu diragukan lagi deh. fyi, salah satu ff 1d ada yang akan dibuat filmnya judulnya After tapi sayang pemainnya diubah), dan teliti. Walau kadang - kadang sikap sassy nya juga sangat keras (well, aku juga sama untuk yang ini). Intinya adalah, fandom ini adalah fandom yang penuh warna. Disini kami bisa menjadi penuh tawa dengan meme lucu yang sering dibuat saat ada kesalahan kecil yang dilakukan oleh personil 1d, tapi kadang kami akan serius dan saling kesal satu sama lain jika drama sudah dimulai. Fandom ini sudah seperti keluarga yang ada kalanya akur dan ada kalanya berkelahi. Aku sangat menyukai berada disini dan tidak akan pernah menyesal untuk terjebak disini selamanya.
   Oh jangan lupa, kemarin adalah ulang tahun 1d yang ke 5 dan ini adalah ulang tahun pertama dengan 4 members. HAPPY BIRTHDAY ONE DIRECTION!!





"Thanks for all the memories boys i love you all"







Kamis, 01 Januari 2015

They Just Don't Know Me





  Kalau kalian tau aku, kalian pasti beranggapan aku sangat sangat nyebeelin. Yang suka tiba - tiba baik dan fun, tiba - tiba bisa cepat marah, tiba - tiba bisa cuek tanpa ada sebabnya. Tapi, kalau kalian "kenal" aku, kalian akan berpikiran lain. Dan sampai saat ini masih belum ada stu orang pun yang kenal aku.
  Aku itu kalau di ibaratkan mungkin seperti puzzle yang hancur, yang gak tahu dimana kepingan - kepingannya. Sebagian mungkin sudah tersusun, tapi sebagian lagi sudah terlanjur hilang entah dimana. Aku itu sudah hancur, dan gak ada yang tau. Hancur karena banyak hal. Hancur karena waktu yang terus berjalan tanpa mau menunggu aku yang sedang mencari kepingan yang hilang itu. Maka dari itu kadang kala aku mencoba membentengi diriku sendiri dari orang - orang yang aku anggap bisa bikin kepingannya yang sudah tersusun itu akan ikut hilang nantinya. Aku adalah orang yang gak pernah percaya pada siapapun, jadi jika kalian pernah aku ceritakan sesuatu yang terdengar rahasia, selamat itu bukan rahasia. Aku selalu menyimpan rahasia dan semua yang aku rasain sendiri. Mungkin aku terlihat seperti orang yang terbuka dengan cerita - cerita itu, tapi nyatanya bukan. Semua orang itu pasti akan menceritakan semua rahasia kita kalau dia kesal, percaya deh. Itu sifat dasar manusia, apalagi perempuan. Bodoh kalau kalian percaya akan kata "aku janji gak akan cerita - cerita". Dan sekarang, benteng yang aku buat semakin lama semakin tinggi. Aku mulai ninggalin orang - orang disekitarku tanpa alasan. Aku menjauh. Itu semua karena menurutku, dengan diam diantara mereka aku gak akan pernah jadi diri sendiri. Gak akan jadi Firda yang suka musik dan obsesi dengan band dan banyak penyanyi, Firda yang suka baca buku berhari - berhari, Firda yang senang tidur malam tapi bangun sepagi mungkin, Firda yang gak terlalu suka selfie dan segala yang berbau fotografi, dan segalanya. Mereka ngejauhin aku dari apa yang aku suka, mereka selalu ingin dimengerti, tapi gak mau mengerti. Selama ini aku selalu mencoba mengalah sama orang - orang yang aku takutin, dan manja di depan orang yang ku sayang. Aku takut dengan teman - temanku. Itu jujur. Tapi belakangan ini aku menjauh dari semuanya. Aku lebih suka sendirian dikamar dan ngelakuin apa yang kumau, aku lebih suka menolak pergi dengan siapapun, aku lebih suka duduk dipojok kelas dengan headset, dll. Menurutku itu menyenangkan. Bisa jadi diri sendiri tanpa takut di labeli aneh, kurang gaul atau apapun itu. Karena aku sudah hancur, dan aku gak mau menjadi lebih hancur lagi.
  Hari ini, aku baru selesai membaca sebuah buku yang menurutku menginspirasi. Paper Towns. Disana menceritakan banyak hal, mulai dari bagaimana ternyata kita tidak akan pernah bisa menjadi orang lain dan merasakan apa yang dirasanya tanpa bertanya, bagaimana ternyata kita belum tentu mengenal seseorang hanya dari tampak luarnya (kepribadiannya di hadapan banyak orang) dll. Terlalu banyak perlajaran bagiku disana. Setelah aku selesai, aku mulai berpikir. Banyak hal yang ingin aku lakuin, tapi terlalu takut dengan tanggapan orang lain. Padahal, ini kan hidupku? Kalau disana Margo mengaggap dia adalah sebuah gadis kertas dan kotanya adalah kota kertas. Kalau aku menganggap diriku puzzle dan kota ini adalah pemainnya. Kita selalu punya metafora untuk diri kita sendiri. Selain itu, Margo akhirnya berani menjalankan yang dia mau tanpa takut dengan segala kemungkinan yang akan dihadapi nantinya. Kalau begitu, kenapa aku enggak? Tapi sebelum memulainya, aku akan tetap jadi Firda yang sekarang. Cuek dan jauh dari siapapun, sampai aku siap menghadapi segala kemungkinan yang akan datang nanti. Sampai aku siap untuk mulai mencari kepingan yang hilang itu tanpa takut kehilangan yang lama karena orang lain merusaknya.